Hatiku lagi kacau kawan
Tak karuan kalau ku berdiam
Macam-macam pikiran melayang
Seperti kesetanan.
Kadang bagiku hidup adalah permainan
Boneka-bonekaan
Apa yang kukejar?
Mata ini sampai lelah
Hati makin ragu melangkah
Takut.
Meski aku paham betul konsep kehidupan
Sejatinya hidup adalah keseimbangan
Seyogyanya aku mampu kendalikan diriku,
bak boneka di rumah dunia
Namun pikiran ini terlalu liar
Mendobrak dinding-dinding halus yang mulia
Hanya untuk hilang arah dan merasa bersalah
Ada yang kurang
Ya.. ada yang terlewati
Haruskah kususur kembali jalan hidup tuk mengambil yang tertinggal?
Ataukah terus berlari bagai banteng kelaparan di lapangan rodeo
Yang bahkan tak tau mengapa identik dengan merah?
Ibu, maafkanlah aku..
Sungguh kukatakan ini hingga ubun-ubunku merinding
Aku tak ingin kau melahirkanku sia-sia
Hingga ketika kau menua dan tengkukmu menonjol dari kulitmu
Kau kecewa atas penolakanku yang radikal
Dan mencak-mencak amarahmu padaku
Menyelamatkanku dari nikmat keris klasik yang tersembunyi
Walau hanya sebatas dipikiranku
Dan maafkanlah atas pikiranku yang terlalu berani
Aku bersyukur stula sarira masih tau diri
Namun bu, biarlah anakmu ini belajar
Walau nantinya aku pun menangis...
Friday, October 24, 2008
Hatiku Lagi Kacau Kawan...
Labels:
melancholic
Subscribe to:
Post Comments (Atom)


0 comments:
Post a Comment